Agama Hindu semester 1



1. Perspektif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam hindu . 
Menurut perspektif hindu sendiri bahwa ilmu pengetahuan , teknologi dan seni merpakan kesatuan yang saling jalin menjalin untuk mewujudkan sesuatu kesatuan yang indah (seni), secara vertikal diabdikankepada tuhan dan secara horizontal diabdikan kepada sesama hidup (manusia) untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, serta kesempurnaan.

2. Daiwi sampat dan asuri sampat. 

Daiwi sampat itu berarti mutu kedewaan dimana menuntun perasaan manusia itu ke arah keselarasan antara sesama manusia .
Asuri sampat itu berarti mutu keraksasaan dimana memiliki kecendrungan memecah belah jiwatman-jiwatman dan memperkuat sifat keangkuhan .

3. Tri Kerukunan Umat Beragama :
Kerukunan intern umat beragama , artinya hubungan antara satu insan seagama dengan sesamanya . Contohnya kita sesama umat agama hindu harus saling menjaga silahturahmi .
Kerukunan antar umat beragama , artinya hubungan harmonis antara insan / orang yang memiliki agama yang berbeda . Contohnya kita tidak boleh memakai loudspeaker yang bervolume sangat tinggi saat tetangga kita yang berbeda agama sedang melakukan sembahyang .
Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah , artinya hubungan umat beragama dengan pemerintah harus harmonis dan saling berkomunikasi satu sama lain . Contohnya kita harus selalu melapor kepada pemerintah jika ingin melakukan upacara agama yang menggunakan fasilitas negara atau juga kegiatan yang berdampak besar pada banyak orang .

4. Agama Hindu Sebagai Inti Budaya (Mohon koreksi)
Ini berarti tak peduli bagaimanapun kebudayaan yang berbeda di tiap daerah namun budaya tersebut akan memiliki intisari yang sama, yaitu intisari agama hindu . Contoh banten di bali berbeda dengan banten dijawa, namun memiliki inti maksud dan makna yang sama juga. Semua beradasarkan atas weda dimana budaya dengan berbagai aspeknya diresapi dijiwai menuju kebenaran, kebajikan, kebijaksanaan, kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin


5. Sradha, Jnana dan Karma 
Sradha berarti keyakinan atau kepercayaan , yang dilaksanakan dalam agama hindu adalah Panca Sradha yaitu percaya pada brahman , atma, karma, samsara dan juga moksa .
Jnana berarti ilmu pengetahuan, karma, perbuatan  dan laksana yadnya : Korban, persembahan . kita harus mempelajari ilmu pengetahuan dan membebaskan masyarakat dari kebodohan menuju kebenaran (Dharma)
Karma berarti segala hasil yang kita terima dari tindakan yang telah kita lakukan ,

6. Kontribusi Agama Hindu dalam politik.
    a.) Dari negara kesatuan terpuruk ke alam penjajahan : Dulu kerajaan terkuat hindu adalah majapahit, majapahit berhasil hampir mempersatukan nusantara, namun karena perang saudara majapahit runtuh dan pecah. Setelah beberapa dekade bangsa asing pun datang dan dengan mudahnya menjajah bangsa indonesia.
    b.) Lahir bangsa dan NKRI : Setelah berlangsungnya penjajahan , lambat laun nusantarapun berkembang, para tokoh muda mulai perlahan mempersatukan visi misi, berjuang tidak lagi bersifat kedaerahan namun semuanya bersatu . Suku, ras, agama dan kepentingan pribadi semuanya disingkirkan semata-mata hanya demi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
    c.) Kontribusi agama hindu dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara : Pancasila dengan sesanthinya yaitu Bhineka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab hindu karya Empu Tantular dalam kekawinnya yaitu kekawin sutasoma . Kalimat aslinya berbunyi Bhinejja Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua .

7. Pemimpin sempurna dan tak terkalahkan dalam agama hindu (koreksi)
Pemimpin yang sempurna dan tak terkalahkan adalah pemimpin yang memiliki asta brata dalam dirinya yaitu dan tidak lain adalah :

1. Indra Brata, Laku Dewa Indra yang selalu memberikan hujan dan air yang memungkinkan tumbuh dan hidupnya tumbuh-tumbuhan serta makhluk didunia ini, bila direnungkan lebih dalam maka terkandung ajaran bahwa pemimpin itu selalu memikirkan nasib anak buahnya, selalu bekerja untuk mencapai kemakmuran masyarakat secara menyeluruh. Pemimpin dituntut untuk bisa memupuk human relation (hubungan kemanusiaan) guna menegakkan human right (kebenaran dan keadilan).

2. Yama Brata, Laku Dewa Yama sebagai dewa keadilan dengan menghukum segala perbuatan jahat terkandung bahwa seorang pemimpin haruslah berlaku adil terhadap seluruh pengikut yang ada dengan menghukum segala perbuatan yang jahat dengan menjatuhi hukuman yang sesuai dengan besarnya kesalahan mereka dan menghargai perbuatan yang baik. Apabila pemimpin tidak bersikap adil maka akan timbul krisis kewibawaaan dan anarki dalam menjalankan tugas. Sesuai dengan hukum karma phala maka hukuman tersebut harus bersifat edukatif dimana hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan, sehingga bawahan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas kewajibannya.

3. Surya Brata, Surya Brata tersimpul ajaran bahwa seorang pemimpin dalam tugasnya harus dapat memberikan penerangan kepada anak buahnya atau bawahannya serta memberikan kekuatan kepadanya. Bawahan harus diberikan kesadaran akan tanggung jawabnya dan benar-benar menginsyafi tugas yang dipikulnya. Kalau kita perhatikan keadaan sehari-hari, ternyata bahwa matahari itu memancarkan sinarnya ke segala pelosok dunia dan menerangi seluruh alam semesta ini tanpa pandang tempat, rendah dan tinggi. Dengan demikian pemimpin hendaknya tidak jemu-jemu mengadakan hubungan dengan bawahannya sehingga mengetahui benar tentang keadaan anak buahnya atau bawahannya.

4. Candra Brata, Candra Brata tersimpul bahwa seorang pemimpin diharapkan memberikan penerangan yang sejuk dan nyaman. Seseorang akan menjadi senang dan taat apabila kebutuhannya dapat dipenuhi, baik bersifat material maupun bersifat spiritual. Dalam hubungan dengan pengertian pemenuhan kebutuhan rohani ini, Roger Bellow dalam Creatif Leadership mengemukakan sebagai berikut, Setiap orang pada hakikatnya mempunyai keinginan untuk dihargai dan sebaliknya tidak senang kalau dihina, lebih-lebih hal itu dilakukan di depan khalayak ramai. Untuk menjaga kehormatan diri anak buah, maka sebaliknya peneguran dilakukan ditempat sendiri. Ada keinginan berpartisipasi dalam pekerjaan, setiap orang ingin untuk mencreate sesuatu sehingga dengan bangga dan senang mengatakan , “Inilah hasil saya atau inilah karya dimana saya turut serta mengerjakan”. Keinginan untuk menghilangkan ketegangan. Ketegangan timbul karena seorang pemimpin menimbulkan rasa tidak enak dan tidak senang. Ketegangan ini jika segera diketahui harus segera dihilangkan. Keinginan untuk aktif bekerja dan pekerjaan itu tidak membosankan. Seorang pemimpin harus memperhatikan tugas anak buahnya, dalam waktu tertentu harus ada pergeseran jabatan, sehingga tidak membosankan anak buah.

5. Bayu Brata, Pemimpin harus dapat mengetahui segala hal ikhwal dan pikiran anak buahnya, sehingga dapat mengerti lebih dalam, terutama dalam kesukaran hidupnya maupun dalam menjalankan tugasnya, namun tidak perlu diketahui oleh anak buah. Dalam manajemen, hal ini dinamakan employee concelling. Dalam Sloka disebutkan “Angin jika mengenai perbuatan-perbuatan (perbuatan-perbuatan yang jahat), hendaknya kamu ketahui akibatnya. Pandanganmu hendaknya baik. Demikian laku Dewa bayu mempunyai sifat luhur dan tidak tamak (oleh siapapun ia dapat dimintai bantuan).”

6. Kuwera Brata, Pemimpin haruslah dapat memberikan contoh yang baik kepada anak buahnya seperti berpakaian yang rapi sebab pakaian itu besar sekali pengaruhnya terhadap seorang bawahan. Hal lain yang terkandung adalah sebelum seorang pemimpin mengatur orang lain, pemimpin haruslah bisa mengatur dirinya sendiri terlebih dahulu.

7. Baruna Brata, Seorang pemimpin hendaknya mempunyai pandangan yang luas dan bijaksana didalam menyikapi semua permasalahan yang ada. Pemimpin mau mendengarkan suara hati atau pendapat anak buah dan bisa menyimpulkan secara baik, sehingga dengan demikian bawahan merasa puas dan taat serta mudah digerakkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

8. Agni Brata, Seorang pemimpin haruslah mempunyai semangat yang berkobar-kobar laksana agni dan dapat pula mengobarkan semangat anak buah yang diarahkan untuk menyelesaikan segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Ringkas sendiri ya . LOL

8. Hubungan nilai budaya karakter berdasarkan tujuan pendidikan nasional

9. Tat Twam Asi menurut Tata Susila Hindu Dharma.
Tat Twam Asi berarti dikaulah itu, dikaulah (semua) itu. semua mahluk adalah engkau. engkaulah awal mula roh (jiwatma) dan zat (prakrti) semua mahluk. Aku ini adalah mahluk yang berasal dari-Mu. Olehkarena itu aku adalah Engkau, aku adalah Brahma. intinya aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Jadi kalau kita menyakiti atau berbuat dosa ke mahluk ciptaan tuhan lainnya itu sama saja dengan kita menyakiti diri kita sendiri . 


10. Misi memperbaiki diri dalam pelaksanaan di perhyangan, pawongan dan palemahan

      1. Parhyangan
Parahyangan adalah hubungan harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa / Brahman sang pencipta / Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai Umat beragama atas dasar konsep theology yang diyakininya khususnya Umat Hindu yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana berusaha untuk berhubungan dengan Sang Pencipta melalui kerja keras sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk hal ini ditempuh dengan Catur Marga yaitu empat jalan menuju Sang Pencipta yakni :
                Karma Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong Umat untuk berbuat semaksimal mungkin untuk kepentingan orang banyak atau dirinya sendiri berada dalam lingkungan itu. Apa yang dikerjakannya tersebut di landasi dengan rasa tulus iklas dan tanpa pamrih. Yang dapat diperbuat dan mempunyai nilai spiritual yang tinggi adalah membangun dan membantu pembangunan tempat-tempat ibadah baik melalui memberikan dana punya ( memberikan sumbangan berupa uang atau bahan-bahan bangunan ), sehingga dapat memperlancar kegiatan pembangunan tempat-tempat ibadah tersebut dan terwujud dengan baik serta dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya oleh Umat beragama untuk kegiatan Keagamaan.
                 Bhakti Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong Umat untuk tulus iklas mengabdi atas dasar kesadaran pengabdiaan, yang dimaksudkan disini adalah selain berbhakti kepada Hyang Widi Wasa (Tuhan) juga mengabdi untuk kepentingan masyarakat, Bangsa, dan Negara.                                        
                 Jnana Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong umat untuk yang mempunyai kemampuan pemikiran – pemikiran yang cemerlang dan positif untuk disumbangkan secara sukarela dan tanpa imbalan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.
                 Raja Yoga Marga merupakan suatu ajaran yang mendorong umat untuk selalu menghubungkan diri dengan Tuhan melalui kegiatan sembahyang, tapa ( mengikuti untuk tidak melanggar larangan/ pantangan ), brata ( mengendalikan diri ) dan semadi ( selalu menghubungkan diri dengan berpasrah diri kepada Tuhan melalui berjapa/jikir ).
2.  Pawongan
Pawongan adalah hubungan harmonis antara sesama umat manusia. Dalam hal ini ditekankan agar sesama umat beragama untuk selalu mengadakan komunikasi dan hubungan yang harmonis melalui kegiatan Sima Krama Dharma Santhi / silahturahmi. Dan kegiatan ini dipandang penting dan strategis mengingat bahwa umat manusia selalu hidup berdampingan dan tidak bisa hidup sendirian. Oleh karena itu tali persahabatan dan persaudaraan harus tetap terjalin dengan baik.
3.  Palemahan
Palemahan adalah hubungan harmonis antara umat manusia dengan alam lingkungannya. Ajaran ini menekankan kepada umat manusia untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, sehingga terwujud keharmonisan alam dan tetap terjaganya keseimbangan ekosistem. Untuk mewujudkan keharmonisan dengan alam lingkungan, bentuk-bentuk nyata yang dapat dipedomani dan dilaksanakan khususnya bagi Umat Hindu adalah melalui pengamalan makna Tumpek Uduh, Tumpek Kandang dan Caru ( Bhuta Yajna ) dengan berbagai tingkatannya. Semuanya itu merupakan suatu tatanan yang mendasar serta mengandung konsep – konsep keseimbangan yang pada intinya memberikan dorongan untuk menumbuh kembangkan rasa cinta kasih kepada sesama dan alam lingkungan.

Tambahan :


1. Peranan agama hindu dalam pengelolaan perusahaan.
Menurut saya, banyak fungsi ya seperti meningkatkan loyaliyas pegawai dimana didalam agama hindu disebut Satya . Memilih calon direktur atau pemimpin dengan metode astabrata . Saling toleransi dan bekerjasama berdasarkan atas asas tat twam asi . Dan masih banyak lagi.

2. Bagaimana pandangan agama hindu terhadap lingkungan beragama kaitkan dengan sastra hindu yang ada , dan bagai mana realitanya ?
dalam pandangan hindu sendiri menganggap semua manusia adalah bersaudara ,"Vasudhaiva kutumbhakam" ,jadi sudah sepatutnya kita tetap menjaga dan membina hubungan yang baik dengan semua manusia dan selalu menuntun manusia kejalan kebenaran . Perintah ini tertulis dalam sastra Rgveda X.191.2 yang bisa disearch sendiri di google . 

Previous
Next Post »