Strategi Lokasi - Manajemen Operasi Pertemuan 4

Strategi Lokasi

Lokasi harus memiliki atau memberikan pilihan-pilihan yang menguntungkan dari sejumlah akses yang ada. Semakin strategis suatu lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan, berarti akan semakin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan yaitu untuk memperbesar keuntungan dengan menekan biaya produksi dan meraih pangsa pasar yang lebih luas. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.
Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk.

Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan biasanya karena permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilai tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat.
Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : 
· Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
· Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain
· Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.

Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, meski inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya serta kecepatan pengiriman.

Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan. Pemilihan lokasi berfokus pada biaya dan inovasi, yaitu :
1. Keterkaitan Lokasi dengan Biaya 
Karena lokasi mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.

2. Keterkaitan Lokasi dengan Inovasi
Saat kreativitas, inovasi, dan investasi litbang bersifat penting bagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah, dari yang awalnya berfokus pada biaya, menjadi berfokus pada inovasi Ada empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing :
· Adanya input berkualitas tinggu dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah dan teknik
· Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang ketat
· Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman
· Adanya industri lokal yang saling terhubung dan mendukung



II. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi :


1. Produktivitas Tenaga Kerja
Ketika memutuskan suatu lokasi menajemen akan tergiur dengan area yang memiliki tingkat upah yang rendah. Namun, tingkah upah tidak dapat dipertimbangkan oleh mereka sendiri. Tenaga kerja merupakan tulang punggung dalam menjaga kelancaran proses produksi, baik jumlah maupun keahliannya, adakalanya suatu industri membutuhkan tenaga kerja yang banyak walaupun kurang pendidikan. Tetapi ada pula industri yang hanya membuthkan tenaga kerja yang berpendidikan dan terampil. Dengan demikian penempatan lokasi berdasarkan tenaga kerja sangat tergantung pada jenis dan karakteristik kegiatan industrinya.
Contoh : Jika Otis Elevator membayar $70 per hari dengan 60 unit yang di produksi perhari di Carolina Selatan, dia akan mengeluarkan lebih sedikit biaya tenaga kerja daripada pabrik di Meksiko yang membayar $25 per hari, tetapi 20 unit yang di produksi per hari.

Kasus 1 : Pabrik Carolina Selatan

Kasus 2 : Pabrik Meksiko


2. Biaya
Kas dapat membagi biaya lokasi ke dalam 2 kategori :
a. Biaya nyata / berwujud adalah biaya-biaya  yang dapat di identifikasi langsung dan dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lain. 
b. Biaya tidak nyata / tidak berwujud adalah biaya yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata  juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim  dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekruitmen pekerja.




3. Resiko Politik Nilai dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah kelokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.

4. Kedekatan pada Pasar dan Kondisi Lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi. Adanya organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang banyak dan tepat waktu pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
5. Kedekatan Pada Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena barang –barang yang mudah busuk, biaya transportasi, jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang berjumlah sama seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya transportasi menjadi faktor utama. Contohnya lagi seperti pohon ke kayu, umumnya sangat memerlukan tempat fasilitas yang dekat dengan bahan mentah.

6. Kedekatan pada Pesaing
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.











III. Metode - Metode Penentuan Lokasi

Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi yaitu :

Metode Pemeringkatan Faktor 
Sebenarnya ada banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertim bangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan penimbangan agar proses keputusan bisa lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.
Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
a)      Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b)      Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c)      Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
d)     Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e)      Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.
f)       Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Contoh: present by Sumadi
Analisis Titik-Impas Lokasi
Analisis titik-impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titik membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a)      Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b)      Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c)      Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.
Metode Pusat Grafitasi
Metode pusat-gravitasi merupakan teknik matematika dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.
Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobotsesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.
Contoh: dari Barry Render dan Jay Heizer, (2005)
Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah seperti ini. Satu ilustrasi tentang hal ini adalah jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks.
STRATEGI LOKASI PELAYANAN JASA
Sementara fokus analisis lokasi sektor industri adalah merninimalkan biaya, fokus analisis lokasi sektor jasa adalah memaksimalkan pendapatan. Biaya manufaktur cenderung bervariasi secara substansial antara lokasi satu dengan yang lainnya, namun tidak demikian di perusahaan-perusahaan jasa, suatu lokasi yang spesifik sering menimbulkan dampak yang lebih besar pada pendapatan, daripada biaya. Oleh karena itu, untuk perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali mempengaruhi pendapatan dari pada biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi pada perusahaan jasa haruslah pada penentuan volume bisnis dan pendapatan.
Delapan komponen besar volume dan pendapatan perusahaan jasa, yaitu :
a)      Daya beli pada area lokasi konsumen yang diseleksi
b)      Kecocokan pelayanan jasa dan citra dengan demografi wilayah kosumen
c)      Persaingan di wilayah tersebut
d)     Mutu persaingannya
e)      Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi pesaing
f)       Mutu fisik fasilitas perusahaan yang berdekatan letaknya
g)      Kebijakan operasi perusahaan
h)      Mutu dari manajemen
Teknik yang digunakan pada sektor jasa mencakup analisis korelasi, pertimbangan lalu lintas, analisis demografi, analisis daya beli, metode pemeringkatan-faktor, dan metode pusat-gravitasi, dan sistem informasi geografi.

VI. Kesimpulan

Penentuan lokasi sangat mempengaruhi biaya total sebuah perusahaan industri, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi juga merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran, dan profesional. Keputusan lokasi yang strategis sering tergantung pada jenis bisnisnya .
Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan metode pemeringkatan faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari pemrogaman linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi,dan kebijakan operasional organisasi dan strategi yang digunakan terfokus pada pendapatan yang maksimal.

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Lili
AUTHOR
24 Maret 2020 pukul 09.22 delete

Kak mau tanya di bagian analisis titik impas apabila volume produksinya tidak diberi tahu bagaimana ya? apakah ada rumusnya?

Reply
avatar